Setelah Insiden 18 September, Zhou Yuan, perwira Angkatan Darat Timur Laut, memimpin tentara untuk berperang melawan Tentara Jepang dan menyaksikan sebuah desa dibantai oleh Tentara Jepang. Di tengah mayat, Zhou Yuan menyelamatkan putri seorang pemburu, Song Xuelan.
Selama sepuluh tahun, Zhou Yuan melatih Song Xuelan untuk menjadi penembak jitu yang hebat. Dengan keahlian menembaknya yang luar biasa, Song Xuelan membunuh penjajah dan pengkhianat Jepang. Namun, mereka ditangkap secara brutal oleh Angkatan Darat Jepang. Dan Zhou dibunuh dengan kejam oleh Tentara Jepang.
Dengan bantuan rahasia Kang Hongyi, anggota organisasi bawah tanah, Song Xuelan berhasil melarikan diri. Di bawah bimbingan Kang Hongyi, Song Xuelan membantu gerilyawan menyerang pangkalan Jepang, membalas pembantaian di desa. Dia akhirnya bergabung dengan gerilyawan, mendedikasikan dirinya pada Perang Perlawanan melawan Agresi Jepang.
